Selasa, 12 Maret 2019

KEBEBASAN FINANSIAL


Bebas Finansial

Siapa yang tidak ingin bisa bebas finansial sejak muda? Perencana keuangan, Yuswohady, mengungkapkan, saat ini berinvestasi di pasar modal telah menjadi tren di kalangan mahasiswa. Menurutnya, anak muda sudah memiliki keberanian, sebab didorong keinginan bisa bebas secara finansial di usia muda.

Bebas finansial sendiri merupakan keadaan yang tak perlu memikirkan keuangan, sebab orang tersebut tak perlu lagi bekerja mencari uang. Justru uanglah yang bekerja untuknya. Yuswohady mengungkapkan, kini banyak anak muda berencana mencapai keadaan itu di usia 40 tahun.

Penulis lebih dari 40 buku tentang keuangan dan pemasaran ini pun menerangkan, sekarang sudah ada 60 persen orang yang berada di golongan kelas menengah, termasuk mahasiswa. Ia menambahkan, pengetahuan mahasiswa tentang investasi juga meningkat berkat internet. “Mahasiswa bisa belajar sendiri, mengerti teknik, serta caranya, kemudian mengaplikasikannya lewat internet,” kata dia.

 Jadi bila uang sudah ada, teknik sudah ada, maka kita sudah mulai dapat berinvestasi.Yuswohady mengingatkan, jangan sampai uang yang dihasilkan dari kerja keras sendiri menganggur, apalagi dipakai untuk berfoya-foya. Dengan kata lain, berinvestasi harus dilakukan sejak dini, walau di awal mungkin tak langsung mendapat keuntungan, tetapi bukan berarti langsung berhenti. N c91

Jangan Lapar Mata

Untuk mulai berinvestasi, pasti dibutuhkan modal. Meski sedikit, kita sebagai anak-anak muda perlu menyisihkan uang agar kemudian bisa dialokasikan sebagai sumber dana di masa depan. Raisha Saufa menuturkan punya cara sendiri untuk menabung sebagian uang jajannya dan berhemat dari perilaku konsumtif. Pertama, ia menyisihkan uang jajan sebanyak 35 persen setiap minggu.
Kedua, ia berupaya agar tidak lapar mata. Hal ini yakni dengan tak banyak menghabiskan uang untuk belanja berbagai hal yang tidak dibutuhkan.

“Terutama para cewek yang memang sering lapar mata membeli barang-barang yang mereka lihat lucu dan menarik padahal tidak berguna. Kalau bisa kurangi lihat online shop yang mudah membuat kita jadi demikian,” kata Raisha. Ia juga menekankan, menyimpan uang, baik di ATM maupun manual, harus dapat menghitung dan mengingat dengan baik apa saja pengeluaran yang sudah kita ambil dari tabungan.

Alangkah baik, bila kita yang memiliki ATM untuk menentukan hari dan jumlah uang yang boleh diambil. Tak hanya itu, kita juga harus membuat evaluasi rincian biaya yang dikeluarkan tiap minggu atau bulan, serta apa saja yang dibutuhkan dalam jangka waktu tersebut.

Lulu Diana pun mengatakan berupaya menahan diri dari penyakit lapar mata. Ini terutama menahan diri dari keinginan membeli makanan-makanan mahal di restoran, padahal kita sudah dalam keadaan kenyang. “Kita harus menahan diri pastinya untuk makanan juga barang yang sering kita temui saat jalan-jalan. Kalau tidak begitu, bagaimana bisa menabung,” ungkap Lulu. N c66